Sabtu, 21 Desember 2024

Resensi Novel Janji di Tepi Laut Kaspia Karya Dewi Sumardi

Novel Janji di Tepi Laut Kaspia Karya Dewi Sumardi

        Novel Janji di Tepi Laut Kaspia merupakan novel genre romantis yang mengajarkan pembaca bahwa cinta itu tidak semata-mata tentang kebahagiaan, tetapi harus melewati berbagai masalah saat menjalaninya, dan pandai-pandailah dalam menjaga ego untuk mempertahankan suatu hubungan yang sehat.

        Alasan saya memilih novel ini untuk diresensi ialah karena novel Janji di Tepi Laut Kaspia memiliki banyak pesan moral yang terkandung, desain sampulnya yang cantik, juga tentunya cerita yang disuguhkan sangat menarik. Semoga setelah melakukan resensi, novel ini dapat lebih dikenal oleh khalayak umum dan tulisan blog saya bisa bermanfaat.

Sinopsis

Sungguh Damar tak mau tebelenggu dengan perasaan itu, tapi ternyata tak mudah membuang nama Wulan dari benaknya. Terlalu banyak kisah kasih yang sulit terhapus dari memorinya.

Dunia nyatanya memang bersama Retnowati, yang telah memberinya dua malaikat kecil serta pengabdiannya sebagai istri yang luar biasa.

Tapi entahlah, ada dunia lain yang masih ingin dikejar oleh Damar. Dunia masa lalu yang masih ingin ia miliki. Ia menyimpan perasaan itu dan membawanya ke mana pun ia pergi.

Ketika semuanya berubah, tepi Laut Kaspia di Kota Baku, Azerbaijan menjadi saksi janji setianya.

Novel Janji di Tepi Laut Kaspia mengisahkan perjalanan cinta tokoh utama yang bernama Damar dari masa sekolah hingga masa tuanya. Damar Aji Setyawan merupakan seorang pria yang memiliki kisah cinta yang terbilang rumit. Saat SMA, Damar berpacaran dengan Wulan yang merupakan sahabat rumahnya, mereka sudah akrab sedari kecil. Keduanya, menjalin hubungan asmara hingga Damar melanjutkan studi kuliahnya di Bandung dan mengharuskan mereka untuk LDR (Long Distance Relationship).

Tiba-tiba muncul sosok Martina, ia merupakan salah satu murid Damar di bimbingan belajar sekaligus adik dari teman sekampus Damar. Bodohnya Damar, ia justru terjerat cinta Martina dan meninggalkan kepercayaan Wulan, kekasihya di Semarang. Ternyata, Martina hanya menjebak Damar untuk membuat mantan kekasihnya cemburu dan kembali lagi kepadanya.

Menginjak umur 30-an, Damar dijodohkan dengan Retnowati, gadis yang lebih muda sepuluh tahun darinya. Pernikahan Damar dengan Retnowati telah membuahkan dua keturunan, Nataya dan Miko. Namun, selama pernikahan mereka, Damar masih terbayang-bayang sosok Wulan yang merupakan cinta pertamanya. Menginjak usia pernikahan ke-10, Retnowati mengalami kecelakaan dan harus meninggalkan Damar dan kedua anaknya.

Martina yang sebenarnya masih menyimpan rasa kepada Damar, berusaha menjebak kedua kalinya, kini Martina ingin memiliki Damar seutuhnya. Setelah Damar dan Martina menikah, rupanya Martina tidak bisa menjadi istri dan ibu yang baik bagi Damar dan kedua anaknya. Usia pernikahan yang masih seumur jagung, akhirnya harus kandas, karena Martina main belakang dengan pria lain. Seketika, Damar langsung menceraikan Martina.

Ketika Damar dan anak-anaknya pulang ke kampung halaman, disana ada Wulan yang juga sedang mudik bersama kedua anaknya. Hubungan mereka menjadi dekat kembali, lalu keduanya disarankan menikah oleh orang tua mereka, karena ternyata masih saling menyimpan perasaan yang sama. Damar dan Wulan pun menikah, bagaikan cinta lama bersemi kembali. Setelah banyaknya angin ribut yang menghalangi perjalanan cintanya, Damar akhirnya menemukan ketenangan setelah sekian lama tidak ia dapatkan.

Keunggulan

  1. Cover buku yang sederhana namun elegan, nyaman dipandang, dan memberikan ilustrasi yang mendetail. Cover buku yang didominasi dengan warna putih, dilengkapi ilustrasi pasangan yang romantis berlatarbelakang pemandangan indah di tepi Laut Kaspia, Kota Baku, Azerbaijan. Paduan gambar dan pemilihan warna yang sepadan, membuat cover buku ini terlihat manis dan sesuai dengan isi cerita di dalam novel. Selain itu, pemilihan jenis font yang sangat cocok, memberikan kesan aesthetic, sehingga tidak sedikitpun mengurangi eksistensi dari cover buku itu sendiri.
  2. Memberikan banyak informasi tentang budaya, suasana, wisata, sejarah, dan gambaran jelas seputar latar tempat yang termuat dalam novel. Penulis menyelipkan informasi yang menurut saya sangat bermanfaat dan sekaligus mendapatkan stok ilmu yang sebelumnya belum pernah diketahui oleh pembaca. Bahkan, pembaca seperti sedang diajak jalan-jalan oleh penulis dan menjadi penasaran ingin mengunjungi ke tempatnya langsung.
  3. Menggunakan bahasa yang puitis dan mudah dipahami. Penulis menggunakan narasi yang indah dan dapat menggugah emosi pembaca selama menikmati alur cerita.
  4. Tema dalam novel yang yang diangkat cukup relateable. Mengusung pergulatan batin seseorang yang selalu dihantui oleh kisah cintanya di masa lalu, sementara harus mengabdi dengan cintanya di masa sekarang, serta berbagai ujian orang ketiga yang selalu menghampiri. Hal demikian adalah tema universal yang bisa dirasakan banyak orang.
  5. Novel ini dicetak di atas kertas yang berwarna krem kekuningan. Sehingga, menjadi nilai plus tersendiri dibandingkan novel yang dicetak dengan kertas yang berwarna putih bersih, karena menambah kenyamanan pandangan mata pembaca saat mengikuti jalan cerita.

Kelemahan

  1. Alur cerita cenderung lambat. Novel ini, diceritakan dengan diselipkan penjelasan yang menurut saya kurang diperlukan, misalnya penggambaran suasana yang terlalu dideskripsikan secara rinci. Hal ini, sebetulnya dapat mengecoh perhatian pembaca karena alur dapat teralihkan. Bagi pembaca yang menginginkan cerita dengan ritme cepat, bisa merasa bosan ketika membacanya.
  2. Kesalahan tata bahasa yang kurang sesuai kaidah kebahasaan. Contohnya, ditemukan paragraf yang tidak menjorok masuk ke dalam, ditemukan istilah asing yang tidak dimiringkan, ditemukan konjungsi untuk mengawali suatu kalimat, ditemukan kekeliruan penggunaan huruf kecil dan huruf kapital, serta ditemukan kesalahan penulisan/typo.

Pesan Moral

  1. Jika hendak memulai suatu hubungan dengan orang baru, alangkah lebih baik selesaikan terlebih dahulu kisah cinta yang lampau.
  2. Sebagai manusia harus memiliki prinsip, jangan mudah terkena godaan lawan jenis yang ujung-ujungnya akan menghancurkan hidup kita.
  3. Kesetiaan adalah hal yang harus dipertahankan, meskipun masa lalu sering menggoda untuk kembali.
  4. Perbanyak bersyukur, nikmati apa yang sudah dimiliki atau akan menyesal di kemudian hari, karena kesempatan tidak akan datang dua kali.

            Novel Janji di Tepi Laut Kaspia adalah novel yang penuh makna dan emosi. Paduan antara narasi yang puitis, latar cerita yang mengesankan, konflik batin yang mendalam, serta perjalanan tokoh menghadapi kisah cintanya yang begitu rumit menghasilkan cerita yang memikat pembaca. Bagi penggemar cerita romantis yang penuh dengan konflik dan berbagai persoalannya, buku ini layak untuk dibaca. Menurut saya, novel ini sangat recommended dan cocok menemani pembaca di saat membutuhkan hiburan selain bermain ponsel. Novel ini banyak memberikan pelajaran tentang kehidupan, terutama perihal percintaan yang ternyata tidak seindah dan semulus realitanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kadet 1947: Keberanian di Langit Kemerdekaan

Poster Film Kadet 1945 (Foto: @kevinjulio1993) Film Kadet 1947 ialah karya yang mengangkat sejarah perjuangan para pahlawan muda, khususnya...