Kamis, 28 November 2024

Jejak Kehidupan Ayah Sang Garda Terdepan Keluarga

Potret Ayah saya (Foto: Chiara Dewi Chatlina)

Sebagai seorang anak, bicara tentang orang tua itu sangat bermakna. Begitu banyak perjuangan, peran, dan kasih sayang yang dengan tulus mereka berikan kepada anak-anaknya. Saya akan membagikan keistimewaan dari salah satu tokoh yang sangat spesial di hidup saya, ia adalah Ayahku.

Namanya Sigit Widodo, ia lahir di Magetan, 05 Mei 1976. Kurang lebih sudah empat puluh delapan tahun perjalanan hidup dilaluinya. Terlahir sebagai anak pertama dari pasangan Almarhum Bapak Pujo Santoso dan Ibu Sulami, memiliki dua adik perempuan, dan tumbuh besar dari keluarga bahagia yang terbilang sederhana.

Masa sekolah Ayah saya sudah berlalu bertahun-tahun lamanya. Ia lulus Taman Kanak-kanak pada tahun 1982. Dilanjutkan lulus Sekolah Dasar di tahun 1988. Lalu, lulus SMP tahun 1991, dan menyelesaikan studi di bangku SPP-SPMA sejak tahun 1994.

Setelah menuntaskan fase pendidikan sekolahnya, Ayahku tidak pernah terlintas di pikirannya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, namun, lebih memilih untuk langsung bekerja. Ayah saya langsung mengadu nasib merantau ke Kalimantan Selatan ikut pamannya yang kala itu bekerja sebagai karyawan pabrik gula Pelaihari. Disana, ia diterima kerja harian bagian pengairan kebun tebu. Gajinya sehari tiga ribu rupiah yang hanya cukup untuk makan saja. Pekerjaannya di Kalimantan Selatan tidak bertahan lama, karena tidak kunjung diangkat sebagai karyawan tetap.

Ayah saya akhirnya pulang ke kampung halaman setelah satu tahun bekerja. Kebetulan, orang tua Ayah saya mendapatkan informasi dari tetangga bahwa ada pendaftaran tamtama TNI AU. Satu desa ada sepuluh pemuda yang berminat daftar, termasuk Ayah saya. Setelah mengikuti seleksi, kabar baiknya Ayah saya lulus tes TNI AU bersama satu temannya yang bernama Sukarno.

Potret profesi Ayah saya (Foto: Chiara Dewi Chatlina)

Ayah saya mulai menempuh Pendidikan Pertama Tamtama Prajurit Karir (Dikmata PK) selama lima bulan (dari bulan Juli sampai November 1995). Kemudian, Ayah saya dilantik pada tanggal 16 November 1995 dan mengambil sumpah prajurit yang menandakan Ayah saya resmi menjadi anggota TNI AU berpangkat Prajurit Dua (Prada). Gaji pertama yang Ayah saya dapatkan di tahun 1995, yaitu sembilan puluh ribu rupiah perbulan.

Berdasarkan hasil pencapaian nilai selama menjalani masa pendidikan, Ayah saya dapat pembagian korp Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) yang merupakan pasukan elitnya TNI AU. Tahun 1997, ia sah memakai baret jingga dan sangkur komando sebagai prajurit Kopasgat TNI AU sejati. Singkat cerita, penempatan dinas pertama Ayah saya di Kota Jakarta dan hanya sampai tahun 2000. Kemudian, pindah dinas ke Kota Pontianak selama sembilan tahun. Selanjutnya, pindah dinas lagi ke Kota Bandung sampai tahun 2021. Lalu, sejak tahun 2021 hingga sekarang, pindah dinas ke kota asal sendiri, yaitu di Lanud Iswahjudi, Magetan.

Selama mengabdi untuk negara, tentunya banyak pengalaman tugas yang berkesan. Salah satunya ketika menjadi bagian dari pasukan Garuda, julukan dari pasukan penjaga perdamaian dunia asal Indonesia. Tempat misi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) berada di Darfur Sudan, Afrika Timur Laut pada tahun 2014-2015. Ayah saya ditugaskan selama satu tahun bersama 850 anggota TNI lainnya yang terpilih dari ketiga matra, yaitu TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Pemberangkatan ke tempat misi dari Indonesia menggunakan pesawat boeing dan sempat transit di beberapa negara, seperti India, Ethiopia, dan barulah tiba di Darfur, Sudan.

Pengalaman lain Ayahku yang berkesan yaitu pernah sekolah guru militer dan pernah bertugas sebagai pelatih tentara. Syarat sekolah guru militer minimal dari golongan bintara. Pada tahun 2006, Ayah saya lulus sekolah bintara berpangkat sersan dua. Pada tahun 2007, ia mendapat panggilan sekolah guru militer dan menjalankan pendidikannya di Lanud Adi Sumarmo, Solo, Jawa Tengah. Setelah lulus dari sekolah guru militer, Ayah saya akhirnya menjadi salah satu pelatih TNI AU.

Di tengah kesibukannya bekerja, Ayahku mempunyai hobi mengoleksi sepeda ontel peninggalan Belanda dari berbagai merk dan sepeda motor jadul Honda buatan Jepang, terutama C70 dan CB yang klasik. Biasanya ia pakai untuk perjalanan kerja, buat touring pun tak pernah ketinggalan, selalu naik bersama motor antik favoritnya. Teringat satu momen bersama Ayah saat saya masih kecil, saya pernah diajak Ayah mengikuti event sepeda antik di Kota Bandung. Saat itu, saya dibonceng dari rumah sampai ke tempat acara yang jaraknya tidak dekat. Selama acara berlangsung, saya dan Ayah bersama-sama dengan peserta acara lain serentak mengelilingi Kota Bandung yang asri dan segar, event sepeda antik ini menjadikan salah satu pengalaman seru dan menyenangkan bersama Ayah.

Potret saya bersama Ayah (Foto: Chiara Dewi Chatlina)

Ayah bertemu dengan Ibu saya pertama kali tahun 1998, ketika Ibu saya masih kelas dua SMA. Lalu, Ayah saya dikenalkan kepada Ibu saya oleh adik perempuan keduanya yang merupakan teman sekelas Ibu saya juga. Akhirnya, kedua orang tua saya berjodoh dan memutuskan untuk menikah pada tahun 2000. Orang tua saya dikaruniai dua anak, anak pertama laki-laki lahir tahun 2001 dan anak kedua yaitu saya sendiri terlahir pada tahun 2005. Menjadi imam dan kepala keluarga bukanlah persoalan yang mudah bagi Ayah saya, Ia berkewajiban membangun keluarga cemara yang sakinah, mawaddah, dan warahmah sebagai salah satu bentuk tanggung jawab seorang Ayah yang berhasil ia penuhi.

Pada dasarnya, saya sekeluarga suka menghabiskan waktu bersama (family time), Ayahku sering mengajak saya berjalan-jalan ke berbagai tempat yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya. Misalnya, ke restoran enak, ke tempat wisata alam, ke tempat bersejarah sambil mempelajari hal-hal baru, dan menyusuri berbagai kota bersama. Biasanya, Ayah saya juga sering mengajak jalan-jalan sore mengelilingi daerah sekitar tempat tinggal dan membelikan saya beraneka jajanan yang saya sukai. Ia juga sering inisiatif mengabadikan foto saya dan keluarga untuk mengenang momen indah yang berharga.

Selain memiliki love language quality time, Ayahku juga sangat words of affirmation, contohnya ia suka memuji apapun tentang saya, suka memberikan nasehat terbaiknya, ia sering bercerita dan bercanda untuk menghangatkan suasan, dan mengingatkan untuk selalu menjaga ibadah dan menjadi manusia baik.

Mempunyai sosok Ayah yang menjalankan perannya sebagai kepala keluarga yang sesungguhnya itu termasuk suatu hal yang amat saya syukuri. Ayah selalu memberikan contoh-contoh baik yang kemudian saya terapkan dalam kehidupan. Ia selalu bekerja keras tanpa kenal lelah, serta semua usahanya untuk selalu membahagiakan Istri dan anak-anaknya patut diberikan apresiasi lebih. Terima kasih, Ayah! Terima kasih telah hadir menjadi garda terdepanku dan keluarga.

Jumat, 22 November 2024

Pameran Seni Instagramable Favoritnya Generasi Z

Potret pameran seni bertajuk Artsubs 2024 (Foto: Chiara Dewi Chatlina)

Artsubs 2024 nama pameran seninya. Berawal dari video singkat yang muncul di beranda media sosial saya, membuat saya penasaran ingin mendatangi langsung menikmati keindahan seni kontemporer disana. Hari Jum’at tanggal 15 November 2024, keinginan saya terealisasikan untuk berkunjung ke Artsubs di suatu malam yang indah. Berlokasi di Pos Bloc Jalan Kebon Rojo Surabaya yang cukup dekat dengan kawasan Kota Lama Surabaya.

Kesan pertama yang saya rasakan ternyata Artsubs memang tempat yang begitu cantik, imajinatif, benar-benar menakjubkan. Banyak sekali karya seni yang dipamerkan, mulai dari lukisan, patung, fotografi, abstrak, seni tekstur, video, miniatur, karya tiga dimensi, dan lain sebagainya. Artsubs 2024, memiliki 5 zona pameran seni dengan konsep yang berbeda-beda. Dijamin nggak akan bosan deh pokoknya.

Potret karya seni lukisan dan tiga dimensi (Foto: Chiara Dewi Chatlina)

Sejauh mata memandang, saya memerhatikan sebagian besar pengunjung yang datang ke Artsubs ialah Generasi Z. Tetapi, ada pula orang tua, milenial, bahkan anak-anak pun tidak mau absen dalam memeriahkan pesona malam seni di Artsubs 2024.

Selama melihat-lihat detail karya seni, selain memanjakan mata, saya juga bisa belajar ilmu seni yang lebih mendalam. Apalagi, di setiap karya seni diberikan informasi tambahan melalui QR code di bagian bawah atau sampingnya. Dapat dipindai langsung oleh smartphone, lalu akan terlihat informasi lengkap tentang karya seni juga sekilas biografi sang seniman.  Dari segi sastra, saya dapat meresapi pemaknaan dan nilai apa yang seniman angkat dalam karya seninya. Wah! Dalam satu genggaman smartphone saja, saya mendapatkan beragam wawasan yang berharga.

Mengapa saya katakan instagramable? Tentunya sudah jelas dari seluruh sudut seni yang disuguhkan, semuanya sangat aesthetic dan memuat nilai-nilai kesenian yang tinggi. Paduan warna, material seni, dan faktor pencahayaan yang mendukung menambah keunikan seni yang terpajang. Saya dan Gen-Z lainnya senang mengabadikan banyak foto disana. Berfoto ria yang dilatarbelakangi karya seni itu sekaligus sebagai bentuk apresiasi terhadap karya-karya seniman Indonesia yang membuat jatuh hati berkali-kali.

Potret karya seni bernuansa pink yang lucu (Foto: Chiara Dewi Chatlina)

Jangan khawatir, jika Anda merasa haus dan lapar, Artsubs menyediakan kafetaria yang letaknya berselingan dengan tiap pergantian zona pameran di dalam ruangan. Aneka makanan dan minuman enak dijual, serta tersedia meja dan kursi untuk menyantap hidangan sambil istirahat sejenak. Ada pula kedai-kedai di luar ruangan yang menyambut pengunjung setelah menuntaskan semua zona pameran. Saya tertarik untuk mampir membeli satu matcha latte sembari bersantai di kursi yang disediakan. Selain kafetaria dan kedai-kedai, Artsubs juga menjual aneka merchandise khasnya, berupa gantungan kunci, kaos, topi, aksesoris, dan lain-lain. Selain itu, banyak karya seniman dijual disana dan dipatok dengan harga yang bervariasi.

Kabar baik bagi para mahasiswa, dengan menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), Anda akan mendapatkan potongan 50% dari harga tiket umum. Harga tiket umum Rp100.000. Sedangkan, untuk anak-anak dan mahasiswa yang menunjukkan KTM menjadi Rp50.000 saja. Sebagai mahasiswa dari program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, saya sangat puas bermain dan belajar banyak hal disana. Pastinya, bagi Anda mahasiswa dari program studi seni, akan lebih antusias dan takjub dengan seluruh karya seni di Artsubs yang memukau. Artsubs 2024, destinasi wisata seni yang bikin gagal move on. Sampai saat ini, saya masih suka memandangi jepretan foto karya seni yang saya tangkap yang tersimpan rapi di galeri.

Potret karya seni kontemporer futuristik (Foto: Chiara Dewi Chatlina)

Sayangnya, kurang lebih hanya satu bulan pameran seni Artsubs ini dibuka. Tepatnya, Artsubs 2024 buka setiap hari mulai pukul 10.00 – 22.00 WIB dari tanggal 26 Oktober 2024 sampai 24 November 2024. Namun, dengar-dengar Artsubs akan menjadi acara pameran seni tahunan terbesar di Kota Surabaya. Jika Anda belum sempat main ke Arsubs 2024, tidak perlu galau, karena masih ada event di tahun-tahun selanjutnya.

Sabtu, 09 November 2024

Bomboloni Fluffy Bikin Happy

Malam itu, tepatnya hari Jum’at tanggal 08 November 2024, saya pergi dengan berjalan kaki selama sepuluh menit mencari makan malam di Jalan Gubeng Airlangga II bersama teman saya. Disana, merupakan area street food yang menjajakan aneka makanan, seperti camilan, makanan berat, minuman segar, bahkan tersedia juga supermarket. Umumnya, mahasiswa atau anak kos sering datang kesini untuk mencari udara segar sembari mengisi perut. Di antara banyaknya pilihan makanan, saya tertuju pada salah satu stan bomboloni yang begitu menarik perhatian saya.

Potret saya ketika membeli bomboloni (Foto: Chiara Dewi Chatlina)

Bomboloni merupakan makanan manis yang memiliki tekstur lembut dan tebal. Berisikan aneka topping di bagian dalamnya yang lumer di mulut. Bomboloni masih satu rumpun dengan donat, oleh karena itu, bomboloni sering kali disebut “donat isi.” Perbedaannya, terletak pada bentuk dan letak pemberian topping-nya saja. Bomboloni berbentuk bulat padat, isiannya berada di bagian dalam, sedangkan donat memang sama-sama berbentuk bulat, namun, bagian tengahnya berlubang, dan topping dioleskan pada permukaannya.

Potret bomboloni dengan isian topping selai stroberi, dark chocolate, dan vanilla custard  (Foto: Chiara Dewi Chatlina)

Stan yang tertera nama “Gembuloni” itu, membuat saya penasaran dan ingin mencobanya. Semua menu tersusun dengan rapi dan higienis menambah poin plus ketika saya pertama kali melihatnya. Ternyata, tidak hanya bomboloni, namun, ada pula donat dan risol mayo yang menjadi menu andalan. Kala itu, saya membeli bomboloni varian mini box isi 3 buah dengan isian topping dark chocolate, selai stroberi, dan vanilla custard. Masih banyak topping lain yang menjadi favorit, misalnya tiramisu, cappucino, creamy cheese, green tea, blueberry, sweet taro, bubblegum, sarikaya, dan durian custard.

Potret menu yang tertera pada stan Gembuloni (Foto: Chiara Dewi Chatlina)

Setelah saya selesai melakukan wawancara singkat dengan Mba Fitri sebagai penjual, saya menemukan beberapa fakta tentang usahanya. Gembuloni berdiri sejak tahun 2020 saat awal virus Covid-19 datang. Usahanya terus membuahkan hasil dan sekarang telah memiliki dua cabang Gembuloni. Cabang pertama berada di Jalan Kalidami dan cabang kedua berlokasi di Jalan Gubeng Airlangga II yang telah saya kunjungi langsung.

Bomboloni berbahan dasar kentang, pantas saja rasanya sangat lembut dan tidak mudah mengeras. Selain diberikan isian berlimpah, bomboloni ini juga ditaburi oleh gula putih halus supaya looks-nya lebih cantik. Harganya dipatok sesuai dengan kantong mahasiswa, menurut saya cukup worth it untuk dibeli berulang kali. Rasanya enak, manisnya pas, teksturnya lembut juga kenyal, dan tidak bikin seret di mulut.

Bomboloni ala Gembuloni sangat recommended, selain ramah penjualnya, ramah juga harganya di kantong. Cocok disantap saat sarapan bersama segelas susu atau dimakan sebagai pengganjal lapar, karena cukup mengenyangkan. Jika Anda tidak terlalu suka manis, bisa request untuk tidak diberi taburan gula putih halus lagi di bagian atasnya. Bagi Anda yang ingin mencicipi, silakan kunjungi stan Gembuloni terdekat dari kediaman masing-masing atau bisa pula pesan melalui aplikasi ojek daring untuk mengantarkan pesanan Anda.

Kadet 1947: Keberanian di Langit Kemerdekaan

Poster Film Kadet 1945 (Foto: @kevinjulio1993) Film Kadet 1947 ialah karya yang mengangkat sejarah perjuangan para pahlawan muda, khususnya...