Malam
itu, tepatnya hari Jum’at tanggal 08 November 2024, saya pergi dengan berjalan
kaki selama sepuluh menit mencari makan malam di Jalan Gubeng Airlangga II
bersama teman saya. Disana, merupakan area street food yang
menjajakan aneka makanan, seperti camilan, makanan berat, minuman segar, bahkan
tersedia juga supermarket. Umumnya, mahasiswa atau anak kos sering datang
kesini untuk mencari udara segar sembari mengisi perut. Di antara banyaknya
pilihan makanan, saya tertuju pada salah satu stan bomboloni yang begitu
menarik perhatian saya.
![]() |
Potret saya ketika membeli bomboloni (Foto: Chiara Dewi Chatlina) |
Bomboloni
merupakan makanan manis yang memiliki tekstur lembut dan tebal. Berisikan aneka
topping di bagian dalamnya yang lumer di mulut. Bomboloni masih satu rumpun
dengan donat, oleh karena itu, bomboloni sering kali disebut “donat isi.”
Perbedaannya, terletak pada bentuk dan letak pemberian topping-nya saja.
Bomboloni berbentuk bulat padat, isiannya berada di bagian dalam, sedangkan
donat memang sama-sama berbentuk bulat, namun, bagian tengahnya berlubang, dan
topping dioleskan pada permukaannya.
![]() |
Potret bomboloni dengan isian topping selai stroberi, dark chocolate, dan vanilla custard (Foto: Chiara Dewi Chatlina) |
Stan
yang tertera nama “Gembuloni” itu, membuat saya penasaran dan ingin mencobanya.
Semua menu tersusun dengan rapi dan higienis menambah poin plus ketika saya
pertama kali melihatnya. Ternyata, tidak hanya bomboloni, namun, ada pula donat
dan risol mayo yang menjadi menu andalan. Kala itu, saya membeli bomboloni
varian mini box isi 3 buah dengan isian topping dark
chocolate, selai stroberi, dan vanilla custard. Masih
banyak topping lain yang menjadi favorit, misalnya tiramisu, cappucino,
creamy cheese, green tea, blueberry, sweet taro, bubblegum, sarikaya,
dan durian custard.
![]() |
Potret menu yang tertera pada stan Gembuloni (Foto: Chiara Dewi Chatlina) |
Setelah
saya selesai melakukan wawancara singkat dengan Mba Fitri sebagai penjual, saya
menemukan beberapa fakta tentang usahanya. Gembuloni berdiri sejak tahun 2020
saat awal virus Covid-19 datang. Usahanya terus membuahkan hasil dan sekarang
telah memiliki dua cabang Gembuloni. Cabang pertama berada di Jalan Kalidami
dan cabang kedua berlokasi di Jalan Gubeng Airlangga II yang telah saya
kunjungi langsung.
Bomboloni
berbahan dasar kentang, pantas saja rasanya sangat lembut dan tidak mudah
mengeras. Selain diberikan isian berlimpah, bomboloni ini juga ditaburi oleh
gula putih halus supaya looks-nya lebih cantik. Harganya dipatok
sesuai dengan kantong mahasiswa, menurut saya cukup worth it untuk
dibeli berulang kali. Rasanya enak, manisnya pas, teksturnya lembut juga
kenyal, dan tidak bikin seret di mulut.
Bomboloni
ala Gembuloni sangat recommended, selain ramah penjualnya,
ramah juga harganya di kantong. Cocok disantap saat sarapan bersama segelas
susu atau dimakan sebagai pengganjal lapar, karena cukup mengenyangkan. Jika
Anda tidak terlalu suka manis, bisa request untuk tidak diberi
taburan gula putih halus lagi di bagian atasnya. Bagi Anda yang ingin
mencicipi, silakan kunjungi stan Gembuloni terdekat dari kediaman masing-masing
atau bisa pula pesan melalui aplikasi ojek daring untuk mengantarkan pesanan
Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar